Berdirinya orde baru merupakan sebuah babak baru dalam Sejarah Indonesia
Orde Baru, sebuah era pemerintahan yang berlangsung selama 32 tahun di Indonesia, dimulai setelah runtuhnya Orde Lama pada tahun 1966. Periode ini ditandai dengan kepemimpinan Presiden Soeharto yang membawa perubahan signifikan dalam tatanan politik, ekonomi, dan sosial Indonesia.
Latar Belakang Berdirinya Orde Baru
Lahirnya Orde Baru tidak dapat dilepaskan dari sejumlah peristiwa penting yang terjadi sebelumnya, di antaranya:
- Gestapu (Gerakan 30 September 1965): Peristiwa ini menjadi titik balik dalam sejarah Indonesia. Tuduhan keterlibatan PKI dalam upaya kudeta memicu reaksi keras dari TNI AD yang dipimpin oleh Jenderal Soeharto.
- Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar): Dalam situasi yang kacau, Presiden Soekarno mengeluarkan Surat Perintah 11 Maret yang memberikan mandat kepada Soeharto untuk mengambil tindakan guna mengembalikan keamanan dan ketertiban.
- Tri Tuntutan Rakyat (TRITURA): Munculnya gerakan mahasiswa yang menuntut pembubaran PKI, perombakan kabinet, dan penurunan harga menjadi salah satu faktor yang mendorong lahirnya Orde Baru.
Ciri-ciri Orde Baru
Orde Baru memiliki sejumlah ciri khas, antara lain:
- Stabilitas Politik dan Ekonomi: Orde Baru berhasil menciptakan stabilitas politik dan ekonomi yang relatif stabil.
- Pengembangan Ekonomi: Pemerintah Orde Baru fokus pada pembangunan ekonomi dengan mengandalkan investasi asing dan modal swasta.
- Pancasila sebagai Dasar Negara: Orde Baru menjadikan Pancasila sebagai dasar negara yang tunggal dan tidak dapat diganggu gugat.
- Dwifungsi ABRI: Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) memiliki peran ganda, baik sebagai alat pertahanan negara maupun sebagai kekuatan sosial politik.
- Represi terhadap Oposisi: Kritik terhadap pemerintah seringkali dibungkam dan kebebasan berpendapat dibatasi.
Dampak Positif dan Negatif Orde Baru
Orde Baru meninggalkan warisan yang kompleks bagi Indonesia. Di satu sisi, Orde Baru berhasil membawa pertumbuhan ekonomi yang pesat dan stabilitas politik. Namun, di sisi lain, Orde Baru juga diwarnai oleh praktik KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) yang merajalela, pelanggaran HAM, serta pembatasan kebebasan.
- Dampak Positif: Pertumbuhan ekonomi, pembangunan infrastruktur, stabilitas politik.
- Dampak Negatif: KKN, pelanggaran HAM, pembatasan kebebasan, kesenjangan sosial.
Kejatuhan Orde Baru
Orde Baru berakhir pada tahun 1998 setelah terjadinya krisis moneter yang memicu berbagai demonstrasi besar-besaran. Soeharto akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya.
| Baca juga: Pemberontakan PKI
Kesimpulan
Orde Baru merupakan periode penting dalam sejarah Indonesia. Era ini membawa perubahan yang signifikan, baik positif maupun negatif. Pemahaman yang komprehensif terhadap Orde Baru akan membantu kita memahami konteks sejarah Indonesia dan memaknai perjalanan bangsa ini.